Kamis, 21 April 2011

Desah, Dengung, dan Gelisah di Malam Yang Gelap

Suatu ketika di sebuah kampung Saman namanya yang  berada di pelosok nusantara Indonesia ini terdengar isu tentang kejadian misterius. Kejadian tersebut bermula pada suatu hari di malam yang gelap gulita. Karena di desa tersebut masih menggunakan sentra obor sebagai penerang jalan dan rumah karena belum di masuki PLN. Sebut saja Pak Husein dia seorang bapak tua, beramput setenga putih dan mempunyai sifat sok berani. Suatu ketika Pak Husein pergi untuk mengambil kayu bakar di hutan Gawok yang terkenal keseraman dan mistis hantunya. Pak Husein pun pergi dengan berbekal sabit dan bertopi caping yang sudah compang-camping helai demi helai bambo yang terikat di camping. Sesampai di hutan Gawok ternyata hari sudah menjelang sore dan mataharipun mulai memerah memancarkan sinar terangnya. Suasana pun menjadi sedikit mencekam dengan suara burung hantu yang menjerit-jerit bagai ada sesuatu yang Nampak tapi apa itu entah tak tampak apapun yang terjadi….
“Aduh….. hari sudah mulai gelap nich? Saya harus bergegas mengambil kayu bakar dengan cepat”, kata Pak Husein dengan raut wajah yang cemas.
Dengan gelisah bercampur takut Pak Husein segera mngambil kayu bakar sebanyak mungkin agar bisa di bawa pulang dan di jual.

            Skskskske…..sksksskske……sksksksks………. terdengar suara berisik dibalik semak-semak dari arah belakang Pak Husein. Semakin cemaslah Pak Husein tapi karena punya sifat yang sok berani Pak Husein pun tetap mengambil kayu bakar. Tetapi setelah beberapa menit berlalu berkatalah Pak Husein “Aduh apa itu di belakang kok ada suara berisik sekali mana hari mulai gelap lagi. Apa jangan-jangan mitos yang tersebar di masyarakat itu benar-benar ada tentang hantu berkepala tiga”(dengan raut wajah yang cemas dan keringat yang bercucuran keluar dari tubuhnya membasahi seluruh badan Pak Husein).

            Pak Husein dengan sigap dan tanpa aba-aba lagi langsung mengeluarkan jurus kaki seribu yang dimilikinya.. (jadi kayak ninja aja). Wwwwuuuuuuuuuuuuiiiiiiiiiissssssssssssshhhhhhhhhh……………………………………………. Hanya angin yang tertinggal di tempat semual Pak Husein mengambil kayu bakar.

            Setelah jauh ternyata apa yang terjadi keluarlah seekor kelinci yang cantik, indah dan berbulu halus dari semak-semak. Padahal kalau tidak lari Pak Husein bisa menangkap dan memelihara kelinci tersebut.
           
Dengan berteriak keras sekali Pak Husein berlari “Toloong ………….. tooolloonggggg ……. Tooolong ada hantu berkelapa tiga tttoooooollllooong….”.
Pak Husein pun tiba di desa dengan terngos-engos nafasnya dan para penduduk pun heran dan kaget dengan Pak Husein yang datang tiba-tiba dan berteriak teriak minta tolong.
“Hei, Pak Husein ada apa kok berlarian dengan tergesa-gesa dan ketakutan begitu sampai-sampai kayu yang anda bawa berserakan seperti itu?” Tanya seorang pemuda kampung yang berada di tempat TKP (penulis sok gaul).
Jawab Pak Husein “Biarkan saya bernafas terlebih dahulu nak, uffyyuuu… begini nak ta..tadi ba..bapak melihat ha..hantu berkepala tiga di hutan Gawok sana nak”(meski agak terengah-engah mulai bercerita).
“Memangnya bapak melihat secara langsung hantu itu Pak?” Tanya pemuda itu lagi.
(Biar tak disebut penakut banget  dan agar disebut berani meski kabur Pak Husein pun mulai mengarang cerita sendiri) “Iiiya nak bapak melihatnya hantu itu memakai jubah putih yang panjang sekali sampai menutupi tubunya,kepalanya ada tiga yang menjadi satu dengan badannya, rambutnya pun banyak dan panjang pokoknya menyeramkan, tapi meski bapak ditakut-takuti bapak mencoba melawan tapi sayang bapak hanya membawa sabit, sabit pun bapak lemparkan ke hantu tersebut tapi apa daya tembu nak, yaudah bapak pun mulai mengelak dari kejaran hantu dan kembali kedesa”. Jawaban ngeles dari Pak Husein.

Nah dari kejadian itulah nama Pak Husein menjadi terkenal hanya dari sebauah cerita karangannya sendiri yang tak diketahui oleh penduduk desa Saman. Namanya pun banyak dibicarakan sampai-sampai menjadi berita utama obrolan dan sampai menyebar hingga desa-desa lain.

Suatu ketika ada seorang pemuda yang heran dan penasaran dengan hantu berkepala tiga tersebut. Pemuda tersebut ingin sekali membuktikan kebenaran  omongan Pak Husein. Pemuda itu benama Estu, dia seorang pemuda yang gagah, berani, tak sombong jujur pula serta pemberani dan tak takut apapun kecuali Allah SWT dan orangtuanya pastinya. Pemuda itu berasal dari desa Soka.

Suatu ketika pemuda tersebut menemui Pak Husein dengan maskud bertanya tentang ceritanya tentang hantu berkepala tiga tersebut.
“Permisi Pak, apakah bapak yang bernama Pak Husein yang pernah bertemu dengan hantu berkepala tiga di hutan Gawok?”Tanya Estu.
Pak Husein menjawab dengan lantang dan tegas “ Iya saya Pak Husein ada apa kisanak mencari saya?”.
“Saya Estu pak pemuda dari desa Soka bermaksud ingin membuktikan kebenaran dari cerita bapak yang sudah tersebar kemana-mana.”jawaban yang santai dari Estu.
“Cerita saya memang benar dan terjadi nak, terus apa yang mau dibuktikan semua orang percaya dengan cerita saya dan mereka yakin kalau hantu berkepala tiga itu benar-benar ada.”Pak Husein pun tak mau dengan pemuda itu, diapun menjwab dengan lantang dan tegas.
“Kalau memang omongan bapak terbukti, berkenankah bapak mengantarkan saya ketempat bapak saat melihat hantu berkepala tiga tersebut muncul ?” Estu pun menantang Pak Husein.

Dengan kaget dan sedikit menunjukkan cemas Pak Husein pun terteguk diam dan berpikir. “Jika saya tidak berani untuk mengantarkan pemuda ini berarti saya akan dianggap bohong jadi gimana ini, apa yang harus ku lakukan.”(pikirnya dalam benak pikiran dan hatinya Pak Husein.

Tanpa berpikir panjang lagi Pak Husein menjawab dengan ekspresi berani meski dalam hatinya takut .
“Baiklah nak akan ku antar kau kehutan Gawok ketempat aku dulu bertemu hantu berkepala tiga tersebut.”  Gelisahlah hati Pak Husein setelah menjawab.
“Baiklah Pak kalau begitu nanti maam antarkan saya kehutan Gawok.”sahut pemuda yang bernama Estu itu.

            Hari pun berganti cepat dan berubah jam dan waktupun menunjukkan sudah hampir malam (berarti dah sore thu ixixixJ). Pemuda itu pun menuju kerumah Pak Husein dan langsung pergi kehutan Gawok dengan Pak Husein.

            Sesampai di hutan hari sudah gelap dengan berbekal obor yang dibuat dari bambu dan di isi dedaunan lalu dibakar hingga menyala. Pak Husein pun mulai gelisah tak karuan, Estu pun heran dan bertanya “Ada apa pak kenapa bapak gelisah seperti itu?”
“Tak apa-apa nak Estu bapak hanya tidak sabar untuk ketemu hantu”.(dengan alasan yang mantap dan gemetaran) jawab Pak Hsuein ke pemuda tersebut.
“Nah disinah nak saya bertemu hantu tersebut”.(sambil menunjuk TKP) kata Pak Husein.
Estu menjawab “ow terus dimana hantu tersebut pak kenapa tak muncul-muncul”.

            Saat-saat mereka lagi mengobrol tiba-tiba terdengar suara Skskskske…..sksksskske……sksksksks………. mereka pun langsung diam dan menoleh.

            Pemuda itu bertanya “suara apa itu pak ? asalnya dari belakang kita”
“itulah pertanda hantu itu akan muncul nak ayo segera kisa sembunyi dan kabur”jawab Pak Husein
“Tidak Pak saya akan mendekatinya dan melihatnya”.jawab pemuda dengan berani.
“Kalau bgitu terserah kamulah nak saya akan bersembunnyi saya untuk mencari aman” dengan takut menjawab Pak Husein

Estu pun mulai mendekat dan mendekat kesemak-semak tersebut. Sesaat dekat dengan semak-semak Estu pun menoleh untuk memanggil Pak Husein tapi sayang mau dikata apa lagi Pak Husein yang punya jiwa penakut langsung lari meninggalkan Estu di hutan sendirian. Estu pun langsung masa bodoh dengan pelarian Pak Husein karena Estu punya tekat untuk membuktikan kebenaran hantu berkepala tiga tersebut. Pelan-pelan Estu menekat dan tiba-tiba ……………… Keluarlah sesosok bayangan putih menghampiri Estu. Ternyata itu adalah seekor kelinci putih yang cantik dan indah, halus pula bulunya.

Estu pun langsung menyimpulkan bahwa hantu kepala tiga itu tidak ada dan cerita Pak Husein itu bohong dan khayal. Setelah kejadian itu Estu pulang dengan membawa kelinci putih yang ditemukannya di hutan dan dirawatnya pula kelinci tersebut. Dengan berjiwa hati besar dia tidak menceritakan kejadian yang terjadi karena dia tau jikalau dia bercerita maka Pak Husein akan di cemooh di lingkungannya.

Cerita pun berakhir dengan pembuktian Estu bahwa hantu kepal tiga itu tidak ada dan hanya seekor kelinci putihlah yang ditemui Pak Husein.


TAMAT



                                                                               By : mr.ezy
Goood……^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar